Monday, November 17, 2008

Diberkatilah para pencipta SUKACITA

Untuk meraih hal-hal besar, kita tidak cukup sekedar bertindak,
tetapi juga harus bermimpi,
tidak hanya berencana, tetapi juga percaya...


karena..
Perbedaan antara biasa dan luar biasa adalah "luar" yang kecil itu




lantas, sudah percayaka kamu dengan apa yang kamu rencanakan dan akan kamu lakukan..??
kalo belum.. mulailah bukan esok atau lusa, tapi sekarang...
^^

Semua tergantung padamu

Satu langkah harus mengawali setiap perjalanan;

Satu kata harus mengawali setiap doa;

Satu harapan akan menguatkan jiwa kita;

Satu sentuhan dapat menunjukan bahwa kau perduli;

Satu suara dapat berbicara dengan hikmat;

Satu hati dapat mengerti apa yang benar;

Satu hidup dapat membuat perbedaan....



Itu tergantung padamu...





jika aku menjaga karakterku, nama baikku akan menjaga dirinya sendiri - Dwight L. Moody
karena
Kasih haruslah nyata, sebagaimana cahaya harus bersinar


Berhati-hati dalam berkata-kata

Di dalam posting kali ini kita bisa belajar banyak belajar tentang Nilai Kehidupan , diantaranya mengenai Kesantunan baik dalam prilaku maupun tutur kata. Saya mencoba menerapkannya mulai dari komunitas terdekat yaitu keluarga.

Beberapa waktu yang lalu saya membeli Replacement Lamp untuk Lampu Baca seharga Rp.30.000,-. Setibanya di rumah anak saya Jonathan (8 tahun) memegang lampu tersebut yang masih ada berada dalam dus. Tanpa disengaja tutup dus bagian bawah terbuka dan lampu jatuh terpecah belah. Secara refleks saya terpancing untuk memarahinya. Sebelum terlontar kata-kata marah saya coba kendalikan emosi.

Saya mulai menganalisa sebagai berikut : harga lampu Rp.30.000,- dan kalau saya merendahkannya menyebabkan luka hati seumur hidup yang tidak terbayarkan walau dengan uang milyaran rupiah.

Segera teringat nasihat bijak: “Bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.”

Disinilah saya tersentak dan segera memeluk Jonathan seraya berujar: “Jo, papa lebih sayang kamu dari pada lampu yang bisa dibeli lagi. Lain kali kamu harus lebih berhati-hati.”

Perkataan yang kita ucapkan bersifat kekal. Sekali kita ucapkan tidak bisa kita tarik kembali. Untuk itulah kita harus berhati-hati dalam berkata-kata.

Kiranya Hikmat Tuhan menuntun kita semua untuk memilih perkataan yang dapat menjadi berkat bagi orang lain.



source: Samuel Arifin

HIDUPMU AKAN LEBIH BERARTI JIKA PADA HARI INI KAU BERUSAHA UNTUK:

Menyudahi pertengkaran...

Mencari teman yang terlupakan...

Menghapus kecurigaan dan menggantinya dengan kepercayaan...

Menulis surat kepada seseorang yang merindukanmu...

Memberi semangat kepada seseorang yang goyah imannya...

Memenuhi janji..

Melupakan dendam lama..

Menguji tuntutanmu kepada orang lain dan berjanji menguranginya.
..

Memperjuangkan sebuah prinsip.
..

Mengungkapkan rasa terima kasihmu.
..

Mengnatasi rasa takut masa lalu.
..

Meluangkan waktu dua menit untuk menikmati keindahan alam.
..

Memberi tahu seseorang bahwa kau mengasihinya.
..

Memberi tahu mereka lagi.
......


Dan lagi...
......


Dan lagi...
..............

Berbahagialah yang masih memiliki IBU

Udah lama banget saya ga ngepost lagi, padahal ada begitu banyak inspirasi dalam hidup ini, tapi sangat disayangkan manusia yang terlalu terpaku dengan waktu akhirnya kehilangan waktu itu sendiri.. demikian lah saya..

yah tapi setiap manusia tidak punya alasan untuk mengatakan tidak punya waktu untuk ini dan itu, karena setiap manusia punya waktu dan semuanya memiliki waktu yang sama..Perbedaannya hanya pada apakah orang itu terpaku oleh waktu dan menjadi sibuk, atau tidak sibuk..

^^

Selamat membaca inspirasi baru dalam hidup ini... sebelumnya saya mau mengucapkan, dengan sangat tulus dan jujur...
IBU, aku sangat mencintaimu..

Ini adalah tulisan yang sangat indah.Bacalah dengan lambat, cernalah setiap kata dan nikmati lah
Jangan tergesa. Ini adalah harta karun

Bagi yang beruntung masih mempunyai ibu, ini indahBagi yang sudah tidak punya, ini lebih indah lagiBagi para ibu, kamu akan mencintainya

Sang ibu muda, melangkahkan kakinya di jalan kehidupan.'Apakah jalannya jauh?' tanyanya.
Pemandunya menjawab: 'Ya, dan jalannya berat.Kamu akan jadi tua sebelum mencapai akhir perjalanan ini...Tapi akhirnya lebih bagus dari pada awalnya.'

Tetapi ibu muda itu sedang bahagia. Ia tidak percaya bahwa akan ada yang lebih baik
Dari pada tahun-tahun ini.Karena itu dia main dengan anak-anaknya, mengumpulkan bunga-bunga untuk merekaSepanjang jalan dan memandikan mereka di aliran sungai yang jernih..Mata hari bersinar atas mereka. Dan ibu muda itu berseru:'Tak ada yang bisa lebih indah daripada ini.'

Lalu malam tiba bersama badai.Jalannya gelap, anak-anak gemetar ketakutan dan ketakutan.
Ibu itu memeluk mereka dan menyelimuti mereka dengan mantolnya.Anak-anak itu berkata: 'Ibu, kami tidak takut, karena ibu ada dekat.Tak ada yang dapat menyakiti kami.'

Dan fajar menjelang. Ada bukit menjulang di depan mereka. Anak-anak memanjat dan
menjadi lelah. Ibunya juga lelah. Tetapi ia terus berkata kepada anak-anaknya:
'Sabar sedikit lagi, kita hampir sampai.' Demikianlah anak-anak itu memanjat terus.

Saat sampai di puncak, mereka berkata :" Ibu, kami tak mungkin melakukannya tanpa Ibu"


Dan sang ibu, saat ia berbaring malam hari dan menatap bintang-bintang, berkata: 'Hari ini lebih baik dari pada yang lalu. Karena anak-anakku sudah belajar daya tahan Menghadapi beban hidup. Kemarin malam aku memberi mereka keberanian. Hari ini saya
Memberi mereka kekuatan.'

Keesokan harinya, ada awan aneh yang menggelapkan bumi.
Awan perang, kebencian dan kejahatan. Anak-anak itu meraba-raba dan tersandung-sandung dalam gelap.
Ibunya berkata: 'Lihat keatas. Arahkan matamu kepada sinar.' Anak-anak menengadah dan melihat diatas awan-awan ada kemuliaan abadi

Yang menuntun mereka melalui kegelapan
Dan malam harinya ibu itu berkata: 'Ini hari yang terbaik. Karena saya sudah memperlihatkan Allah kepada anak-anakku.


Hari berganti minggu, bulan, dan tahun.
Ibu itu menjadi tua, dia kecil dan bungkuk.

Tetapi anak-anaknya tinggi dan kuat dan berjalan dengan gagah berani. Saat jalannya sulit, mereka membopongnya; karena ia seringan bulu. Akhirnya mereka sampai ke sebuah bukit. Dan di kejauhan mereka melihat Sebuah jalan yang bersinar dan pintu gerbang emas terbuka lebar.
Ibu berkata: 'Saya sudah sampai pada akhir perjalananku. Dan sekarang saya tahu, akhir ini lebih baik dari pada awalnya. Karena anak-anakku dapat berjalan sendiri dan
anak-anak mereka ada di belakang mereka.'

Dan anak-anaknya menjawab: "Ibu selalu akan berjalan bersama kami...
Meski ibu sudah pergi melewati pintu gerbang itu.'
Mereka berdiri, melihat ibu mereka berjalan sendiri... dan pintu gerbang itu menutup sesudah ia lewat. Dan mereka berkata: "Kita tak dapat melihat ibu lagi.

Tetapi dia masih bersama kita. Ibu seperti ibu kita, lebih dari sekedar kenangan. Ia senantiasa hadir dan hidup.

Ibumu selalu bersamamu…. Ia adalah bisikan daun saat kau berjalan di jalan

Ia adalah bau pengharum di kaus kakimu yang baru dicuci
Dialah tangan sejuk di keningmu saat engkau sakit.
Ibumu hidup dalam tawa candamu.
Ia terkristal dalam tiap tetes air mata.
Dia lah tempat engkau datang, dia rumah pertamamu.
Dia adalah peta yang kau ikuti pada tiap langkahmu.
Ia adalah cinta pertama dan patah hati pertamamu.
Tak ada di dunia yang dapat memisahkan kalian.

Tidak waktu, ruang, bahkan tidak juga kematian!
Teruskan pada semua ibu dan anak-anak yang kau kenal.

Semoga kita tidak pernah mengandaikan begitu saja ibu kita…

Teruskan juga pada para laki-laki…. Karena mereka juga punya ibu.



from inbox Mail